After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night
As part of the UN Women’s Safe Cities and Safe PublicSpaces Global Initiative, in 2017 UN Women in Indonesiaconducted a safety audit in Jakarta. The safety audit revealedthat women are vulnerable to verbal and physical harassmentin public spaces, and the risk of these encounters tends toincrease during evening hours.
Developed by Pulse Lab Jakarta in collaboration withUN Women, this research seeks to understand the mobility patterns andsafety perception of women who travel at night. One of the broader objectives of this AfterDark research is to understand what “being safe” means forwomen travelling at night, including learning about the thoughtprocess and emotions that influence their travel decisions.
This research sought to expand the understanding aboutwomen’s safety and mobility in three cities in Indonesia: Medan, Semarang andSurabaya. In this research, it identified various factors that influencewomen’s perception of safety and challenges while travelling at night, as well ashow these facts impact their mobility and travel choices.
Setelah Gelap: Menciptakan Transit yang Aman untuk Perempuan yang Bepergian di Malam Hari
Penelitian Setelah Gelap: Menciptakan Transit yang Aman untuk Perempuan yang Bepergian di Malam Hari dilaksanakan oleh Pulse Lab Jakarta dan Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) di Indonesia, bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Pulse Lab Jakarta memadukan ilmu data dan riset sosial untuk memahami dunia yang rumit, yang tiap-tiap bagiannya terhubung dan saling memengaruhi. Pulse Lab Jakarta merupakan inisiatif bersama PBB dan Pemerintah Indonesia, melalui United Nations Global Pulse dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Setelah Gelap bertanggam dengan UN Women’s Safe Cities and Safe Public Spaces Global Initiative, yang diluncurkan pada 2010 untuk mendorong pendekatan-pendekatan inovatif, merakyat, dan berkelanjutan untuk mencegah serta menangani pelecehan seksual dan kekerasan lain terhadap perempuan di ruang-ruang publik. Kami belajar banyak dari tanggapan dan rekomendasi UN Women sejak perancangan penelitian, kerja lapangan, pencarian ide, sintesis hingga penulisan laporan. Proses panjang itu memastikan laporan ini didasari pemahaman yang menyeluruh tentang dinamika gender, termasuk berbagai faktor yang memengaruhi keselamatan perempuan.